Keris Hidup atau Keris Mati ?

Naga sapto

Orang-orang di Indonesia memakai keris untuk menghiasi pakaian mereka, terutama untuk perayaan tradisional seperti perayaan pernikahan, perayaan acara-acara kerajaan dan perayaan agama lainnya. Keris dibuat dari besi dan logam dengan tingkat konsentrasi yang tinggi pada bagian bilahnya. Orang-orang percaya bahwa empu, atau seorang ahli pembuatan keris, memberi kekuatan magis untuk kelengkapan dan kesempurnaan sebuah keris. Dahulu kala, nenek moyang kita bisa mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan sebuah keris yang kuat dan hidup. Mereka tidak membagi atau menggolongkan atara keris lama atau keris baru, namun menggolongkan dalam keris hidup atau keris mati.


Sering kita mendengar ada salah seorang pemilik keris yang mengatakan keris saya kosong karena sudah tidak terawat atau sebab – sebab yang lainnya, cerita di masyarakat tentang isi atau tidaknya suatu (keris) memang masih membingungkan, walaupun keris itu dari warisan, pemberian orang, mas kawin atau yang mendapatkan dengan cara-cara lainnya.

"Keris hidup atau yang berisi tayuhan, pasti memiliki daya dan memancarkan serta memberikan aura tersendiri bagi yang melihat atau memilikinya, daya isi bisa berupa perwujudan keris itu tampak wingit, galak, demes atau memiliki prabawa tersendiri sedang keris yang tidak berisi pasti tampak biasa tidak ada rasa atau sesuatu dalam perasaan kita”. Bahwa keris yang dulunya dibuat sebagai keris Tayuhan atau keris pusaka kekuatannya tidak dapat hilang, dikarenakan bahan-bahan yang dipakainya saja sudah mengandung tuah. Besinya dicari besi pilihan yang bertuah, pamornya juga demikian sehingga isi dari keris tersebut tidak akan hilang selama perwujudannya masih ada.


Secara Logika dapat disamakan dengan besi Magnet, jenis besi ini memang memiliki kekuatan untuk dapat menarik besi, kekuatannya tidak bakal hilang selama unsur-unsur magnetnya masih ada demikian juga Keris, selama unsur besi, Baja dan Pamor masih melekat kekuatan alaminya tidak bakal hilang. Hanya para empu yang mengetahui kekuatan atau daya apa yang terkandung dalam bahan-bahan keris tersebut. Jika ada orang yang dapat mengambil isi keris sebenarnya hanya daya postipnotis (daya saran) yang dilekatkan empu saja yang diambilnya, sedang daya alami dari bahan keris akan tetap ada secara alami.


Sumber : http://www.keris.biz/


Artikel Terkait: